Selasa, 21 Februari 2017

oleh oleh khas yogya

10 Oleh-oleh Khas Jogja yang Paling Terkenal

 

Berikut 10 oleh-oleh khas Jogja yang bisa mengingatkan kembali tentang Yogyakarta saat Anda telah tiba di rumah nanti:

1. Bakpia

Bakpia Pathok
Bakpia Pathok
Siapa tak mengenal bakpia? Camilan ini sudah melekat dan identik dengan Yogyakarta. Bakpia merupakan kue yang terbuat dari adonan tepung terigu berisi kacang hijau dan dimasak dengan cara dipanggang.
Bakpia juga erat hubungannya dengan budaya Tionghoa. Dahulu, bakpia diisi dengan daging babi, namun karena pengaruh Islam di Jawa, isi bakpia kemudian diganti dengan kacang hijau yang telah dicincang dan diberi rasa manis dari gula.
Saat ini, bakpia sudah mengalami banyak perkembangan. Berbagai varian rasa pun mulai diciptakan guna menarik perhatian pembeli. Anda bisa membeli bakpia dengan rasa durian, coklat, keju, kumbu hitam dan berbagai varian rasa lainnya.
Bakpia dapat dengan mudah Anda temui di kawasan Jalan Malioboro, Pasar Beringharjo dan berbagai pusat oleh-oleh yang tersebar di Yogyakarta.

2. Yangko

Yangko
Yangko
Ini dia kue moci khas Yogyakarta. Yangko memang mirip sekali dengan kue moci, jajanan yang terbuat dari tepung beras ketan ini memiliki tekstur yang kenyal, berisi kacang cincang dan rasanya manis legit persis kue moci. Yangko memiliki penampilan yang sangat menarik, dengan bentuk kotak dan warna-warni cerah serta taburan tepung. Satu kotak yangko umumnya berisi 30 buah dengan rasa yang bervariasi.
Salah satu produsen yangko yang populer di kota Yogyakarta adalah Yangko Pak Prapto. Yangko Pak Prapto juga disebut sebagai yangko generasi pertama karena telah ada sejak tahun 1921. Anda bisa menemukan Yangko Pak Prapto di Jalan Pramuka No. 82, Yogyakarta. Selain di sini, Anda juga bisa menemukan yangko dengan mudah di segala penjuru kota.

3. Geplak

Geplak
Geplak
Yogyakarta memang terkenal dengan kulinernya yang bercitarasa manis, termasuk untuk camilannya. Salah satu yang patut Anda coba sekaligus bisa dijadikan oleh-oleh adalah geplak.
Geplak terbuat dari daging kelapa yang diiris tipis dan dimasak dengan campuaran gula. Saat ini, geplak telah dimodifikasi sehingga tersedia dalam berbagai varian rasa dan warna cerah menggoda. Geplak identik dengan rasanya yang sangat manis, bahkan jika Anda meminum teh manis setelah menyantap geplak, teh yang Anda minum akan terasa tawar.

4. Gudeg Kering

Gudeg
Gudeg
Menyukai gudeg tapi khawatir basi saat ingin membawa pulang makanan ini? Tenang. Anda bisa membawa gudeg kering sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Gudeg sebenarnya ada dua jenis, gudeg basah dan gudeg kering. Untuk dibawa pulang ke kota asal, tentunya gudeg kering lebih cocok. Gudeg kering tak banyak berbeda dari gudeg basah, hanya saja proses memasaknya membutuhkan waktu yang lebih lama dan rasanya yang cenderung lebih manis dari gudeg basah. Gudeg kering bisa bertahan sampai 3 hari, untuk penyimpanan lebih baik diletakkan di lemari es.
Salah satu tempat yang menjual gudeg jenis ini adalah Gudeg Yu Djum yang terletak di Jalan Kaliurang 5, Yogyakarta. Di sini, Anda bisa menyantap gudeg di tempat atau memesan paket untuk di bawa pulang. Gudeg yang dibawa pulang biasanya dikemas dalam besek atau kendil, sesuai keinginan Anda.

5. Coklat Monggo

Coklat Monggo
Coklat Monggo
Tak perlu jauh-jauh ke Belgia untuk dapat merasakan sensasi nikmat coklat. Di Yogyakarta, Anda bisa menikmati coklat Yogyakarta dengan cita rasa Belgia, namanya Coklat Monggo.
Coklat Monggo diolah dari biji coklat pilihan yang didapat dari Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Pemilik Coklat Monggo ini merupakan pria berkebangsaan Belgia, sehingga ia tahu benar bagaimana cara meracik coklat yang tepat dan menghasilkan rasa yang nikmat khas coklat di negerinya.
Meskipun pemiliknya orang asing, Coklat Monggo tetap membawa unsur budaya Jawa. Hal ini bisa terlihat dari namanya, ‘monggo’, yang dalam bahasa Jawa berarti ‘silakan’. Hal lainnya terlihat dari kemasan coklat yang menampilkan gambar wayang. Selain itu, Coklat Monggo juga sangat ramah lingkungan. Kemasannya terbuat dari kertas daur ulang bersertifikat yang aman untuk kemasan makanan.
Anda bisa datang ke Jalan Dalem KG III/978, Kotagede, Yogyakarta. Di sini, selain membeli coklat Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatan coklat dari dapurnya yang hanya disekat dinding kaca.

6. Salak Pondoh

Salak Pondoh
Salak Pondoh
Keberadaan Gunung Merapi tampaknya memberikan berkah tersendiri bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Tanah di beberapa daerah seperti Magelang, Muntilan dan Sleman sangat subur dan cocok untuk budidaya buah salak pondoh. Salak pondoh memiliki ciri khas daging yang kering berwarna putih dan rasanya manis segar. Sekali mencicipinya, tak akan cukup satu buah salak pondoh.
Menariknya, terdapat satu tempat agrowisata salak pondoh yang terletak di Kampung Gandung, Bangunkerto, Sleman. Kawasan seluas 27 hektar ini memiliki perkebunan salak dilengkapi dengan taman bermain anak, kolam renang dan juga kolam pancing.
Selain dapat membeli salak di kawasan agrowisata, Anda juga bisa dengan mudah menemukan salak pondoh ini di kios-kios buah di sepanjang jalan kota.

7. Batik

Batik Jogja
Batik Jogja
Batik tak bisa dilepaskan begitu saja dari Yogyakarta. Batik juga selalu masuk dalam daftar oleh-oleh yang wajib dibeli oleh wisatawan yang datang ke kota ini. Batik tak hanya berupa kain dan pakaian. Kreatifitas warga Yogyakarta menjadikan batik dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, sebut saja tas, syal dan sandal.
Tempat yang bisa Anda kunjungi untuk berburu batik tentu saja kawasan Jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo. Selain dua tempat populer ini, Anda bisa mengunjungi Desa Karebet yang merupakan desa wisata penghasil kerajinan batik.
Di Desa Karebet, Anda bisa melihat batik tak hanya pada pakaian dan tas. Di sini, batik tampak lebih menarik karena diaplikasikan di kayu dalam bentuk topeng, gelang dan lain-lain.

8. Kerajinan Perak

Kerajinan Perak Jogja
Kerajinan Perak Jogja
Kerajinan perak menjadi jenis oleh-oleh khas Jogja lainnya yang wajib Anda beli. Untuk mendapatkan kerajinan perak ini, silakan datang ke Kotagede, berjarak 5 km dari pusat kota Yogyakarta, yang dikenal sebagai sentra penghasil kerajinan perak sejak zaman Kerajaan Mataram.
Di Kotagede, Anda bisa mengunjungi show room kerajinan perak atau datang ke rumah-rumah pengrajin secara langsung. Bentuk kerajinan perak di sini sangatlah beragam mulai dari perhiasan sampai hiasan dinding/meja. Kualitasnya pun tak perlu diragukan lagi. Kerajinan perak di sini telah banyak dikirim ke luar negeri sejak zaman Belanda.

9. Gerabah Kasongan

Gerabah Kasongan
Gerabah Kasongan
Gerabah Kasongan adalah oleh-oleh lain yang tak boleh Anda lewatkan. Jika sebelumnya Anda telah berburu kerajinan perak di Kotagede, sekarang saatnya berburu kerajinan dari tanah liat di Desa Kasongan.
Gerabah khas Desa Kasongan ini telah dipercaya memiliki kualitas yang bagus. Gerabah dapat Anda temui dalam beragam bentuk mulai dari guci, vas bunga, lampu hias sampai asbak. Di sini, Anda juga bisa melihat langsung proses pembuatan gerabah mulai dari pembentukan tanah liat sampai pembakaran dan pewarnaan.

10. Kaos Dagadu

Dagadu Jogja
Dagadu Jogja
Satu lagi yang wajib Anda bawa pulang dari Yogyakarta adalah kaos Dagadu. Kaos ini identik dengan plesetan lucu khas Yogyakarta yang dijamin akan membuat Anda tertawa.
Dagadu sendiri berasal dari bahasa Walikan atau bahasa gaul Yogyakarta, yang berarti ‘matamu’. Hal ini semakin jelas terlihat di logo kaos yang berbentuk sebuah mata.
Untuk tempat pembelian, Anda bisa menemukan kaos ini di Mal Malioboro, Ambarukmo Plaza dan di daerah Pakuningratan yang merupakan lokasi pabriknya berada. Saat ini terdapat banyak sekali kaos abal-abal yang mencatut nama Dagadu. Agar tak tertipu, sebaiknya Anda membeli di tiga tempat tersebut
 halaman ini diambil dari ; http://anekatempatwisata.com/10-oleh-oleh-khas-jogja-yang-paling-terkenal/#

oleh oleh garut

 

12 Oleh-oleh Khas Garut yang wajib diburu

 

1. Jeruk Garut

Aduh ini sih oleh-oleh wajib nomor 1 di Garut ya. Dari dulu selalu orang suka yang namanya Jeruk Garut. Di Kota Garut sendiri banyak sekali pick-up truck yang nongkrong di pinggir jalan utama yang menjual Jeruk Garut ini. Harganya beragam tergantung kualitasnya, tapi untuk gambarannya sekitar Rp 9.000 -10.000/kg.Jeruk Garut

2. Dodol Picnic

Kurang afdol kalo ke Garut pulangnya ga bawa oleh-oleh dodol Garut. Sebenarnya ada banyak sekali merk dan jenis dodol Garut yang bisa didapatkan di hampir seluruh penjuru kota Garut & Cipanas. Tapi salah satu merk dodol yang paling terkenal dan sudah ada dari dulu adalah Dodol Picnic. Selain di toko oleh-oleh biasa, Dodol Picnic juga bisa dibeli di Galeri Dodol Picnic sekaligus lihat proses pembuatannya.

3. Chocodot

Berawal dari ide seorang pria asal Garut, Chocodot ini akhirnya dikenal jadi salah satu oleh-oleh khas Garut yang berkesan modern. Dengan mengkombinasikan berbagai jenis coklat dan bahan-bahan lokal lainnya seperti buah, kacang, cabai bahkan dodol, terciptalah puluhan jenis produk Chocodot yang menarik untuk diberikan kepada teman atau sanak saudara sepulang liburan dari Garut. Cek info lengkap tentang Galeri Chocodot dan alamat lokasinya di sini.Chocodot - coklat bikinan Garut

4. Burayot

Namanya aneh, bentuknya juga aneh. Burayot ini adalah salah satu kue khas di beberapa daerah kecamatan di Garut. Bahan dasarnya sangat sederhana, yaitu tepung beras dan gula aren yang kemudian digoreng. Kue tradisional ini biasanya dihidangkan di hari besar seperti Lebaran. Tapi kalau mau cari burayot setiap hari juga ada yang jual. Salah satu lokasinya ada di warung kecil di pinggir jalan masuk begitu belok ke arah Cipanas sebelum masuk Garut.

5. Dorokdok & kerupuk kulit

Kalau tidak suka yang manis-manis, bisa pilih dorokdok atau kerupuk kulit yang gurih. Saya sih biasanya lebih suka dorokdok daripada kerupuk kulit. Loh memang apa bedanya, toh sama-sama kulit? Rupanya dorokdok dibuat dari kulit sapi sedangkan kerupuk kulit dibuat dari kulit kerbau. Kalau kamu, lebih suka yang mana? Dorokdok & kerupuk kulit ini gampang sekali ditemukan di toko oleh-oleh di Garut, biasanya dalam bungkusan plastik besar.Dorokdok & Kerupuk Kulit

6. Emplod

Dari namanya kita bisa menduga kalau nama cemilan ini berasal dari bahasa Sunda. Orang lokal menyebut emplod ini endog lewo — artinya telur (dari daerah Kampung) Lewo. Bahannya sangat sederhana, yaitu singkong yang harus digiling, diperas dan didiamkan dulu selama 24 jam. Setelah itu dicampur dengan parutan kelapa dan bumbu-bumbu lainnya kemudian dibentuk bulat-bulat kecil seperti kelereng untuk selanjutnya digoreng sebelum dihidangkan. Penasaran dengan emplod ini? Cari saja ke toko oleh-oleh terdekat di Garut/Cipanas.

7. Opak

Cemilan yang satu ini sejenis kerupuk khas Sunda, Jawa Barat. Bahan dasarnya adalah tepung besar yang dicampur bumbu, gula, garam kemudian dicampur air sehingga menjadi adonan yang lunak. Setelah dibuat lembaran tipis kemudian dijemur hingga kering dan dibakar di atas perapian. Opak yang terkenal di Garut adalah Opak Bungbulang yang merupakan nama kecamatan di bagian selatan Garut. Tapi tidak perlu jauh-jauh ke sana kalau mau beli opak, sudah ada di toko oleh-oleh mana saja di Garut/Cipanas.Opak Jawa Barat

8. Ladu

Dulu almarhumah ibu saya suka bikin ladu waktu saya masih kecil. Agak mirip dodol tapi teksturnya agak kasar dan tidak sekenyal dodol. Ladu ini terbuat dari tepung ketan putih yang dicampur dengan gula aren dan kelapa parut. Rasanya memang manis tapi tidak overly sweet seperti dodol. Malahan tekstur kasarnya membuat sensasi tersendiri saat dikunyah. Di daerah Garut, ladu ini terkenal berasal dari daerah Malangbong.  Meskipun tidak terlalu banyak kuantitasnya, ladu masih bisa ditemukan di beberapa toko oleh-oleh di Garut. Ada yang batangan, aja juga yang kiloan.

9. Rangginang

Dasar orang Indonesia doyannya makan nasi. Dari nasi basah sampe kering pun semuanya bisa dijadikan olahan makanan. Rangginang ini terbuat beras ketan yang setelah dikukus, dibumbui, dibentuk bulat kemudian dijemur selama berhari-hari. Setelah benar-benar kering barulah digoreng ulang sehingga hasilnya cemilan garing kriuk-kriuk. Rangginang di Garut bisa ditemukan di berbagai toko oleh-oleh, ada yang sudah digoreng namun ada juga yang masih mentah dan harus digoreng sendiri. Saat ini sudah banyal varian rasa rangginang yang juga berwarna-warni.Rangginang khas Garut

10. Jaket kulit

Katanya di Garut ini ada lokasi pusat produksi dan kerajinan kulit, salah satunya adalah pembuatan jaket kulit. Cuma karena kami ga ada yang suka pake jaket kulit, kami ga sempet datengin lokasinya langsung sih. Lokasinya ada di daerah Sukaregang, di sana selain banyak jenis jaket kulit yang bisa dipilih juga bisa langsung lihat proses produksinya.

11. Nasi Liwet Instan

Udah nyobain Liwet Pak Asep Stroberi terus ketagihan pengen bikin nasi liwet sendiri? Bisa sih bikin sendiri, tapi kalau ga mau repot sih di jaman yang serba instan ini beli aja yang instan. Ada Nasi Liwet Instan yang memang produksi Garut koq. Ada beberapa merk tapi gampang dicarinya, ada banyak di toko oleh-oleh mana saja di Garut/Cipanas.Nasi Liwet Instan

12. Batik Garut

Dikenal juga dengan nama Batik Garutan, keunikan batik Garut ini ada pada motifnya, di antaranya Rereng Peuteuy, Rereng Kembang Corong, Rereng Merak Ngibing, Rereng Pacul dan Limar. Selain itu, ada juga motif adumanis, suuk, calung, daun, cupat manggu, bilik dan sapu jagat. Ciri khas batik Garut adalah warnanya biasanya cerah. Batik Garut bisa ditemukan di berbagai toko oleh-oleh khas Garut di Jalan Otista, Tarogong.

sumber ini diambil dari :https://www.pergidulu.com/oleh-oleh-khas-garut/ 

Hasil karya : m.alfi
                  Arya pramana
                  Vicco.P.B
                   Rizki Barokah S